Kementerian Keuangan menyebut Program Kartu Prakerja mampu meningkatkan kompetensi hingga pendapatan para pesertanya di tengah pandemi Covid 19. "Program ini terbukti dapat meningkatkan kompetensi, produktivitas dan keterampilan kewirausahaan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesempatan untuk pekerjaan baru,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu saat webinar Impact Evaluation of Kartu Prakerja as Covid 19 Recovery Program yang digelar Kompas, Rabu (9/2/2022). Menurutnya, kapasitas sumber daya manusia di dalam negeri, perlu diakselerasi agar pekerja dapat berdaya saing dan memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja.

"Ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan pekerja dan keahlian yang dibutuhkan industri perlu segera diselaraskan, agar fenomena bonus demografi nasional dapat diserap dengan baik dan layak," tuturnya. Ia menyebut, isu pembangunan manusia menjadi paling mendasar bagi pembangunan nasional agar mampu lebih tinggi. "Kebijakan fiskal harus diarahkan agar adaptif dan responsif dalam menjawab tantangan demi tantangan yang datang ke negeri ini,” papar Febrio.

Melihat dampak positif dari Kartu Prakerja, pemerintah memutuskan untuk melanjutkan program tersebut di tahun ini dengan target dana yang disalurkan mencapai Rp 11 triliun. Presisi Indonesia melakukan riset dampak Kartu Prakerja sebagai program pemulihan Covid 19 yang dijalankan pemerintah. Dalam riset tersebut, Presisi Indonesia menemukan adanya peningkatan inklusi keuangan dari para peserta Kartu Prakerja.

Peneliti Presisi Indonesia Widdi Mugijayani mengatakan, Kartu Prakerja berkolerasi dengan peningkatan inklusi keuangan masyarakat, terutama kepemilikan dompet digital atau e wallet dan rekening di perbankan. "80 persen penerima manfaat baru pertama kali membuka rekening bank atau e wallet ketika dikonfirmasi menjadi penerima Program Kartu Prakerja," kata Widdi. Menurutnya, Kartu Prakerja terbukti membantu para penerima manafaat dalam meningkatkan pengetahuan keuangannya.

"Sekitar 72 persen penerima memilih menggunakan e wallet sebagai akun keuangan mereka," ucap Widdi. Selain itu, kata Widdi, Kartu Prakerja juga berkolerasi dengan peningkatan upah sebesar 17 persen hingga 21 persen, atau Rp 255 ribu sampai Rp 315 ribu jika rata rata upah penerima sebesar Rp 1,5 juta per bulan. "Setidaknya Kartu Prakerja mendukung penerimanya untuk dapat menemukan perkerjaan sampingan sebagai sumber tambagan pendapatan. Misalnya, berjualan online di e commerce," ujarnya.