Vaksinasi Covid 19 booster kedua untuk tenagah kesehatan telah dilakukan. Apakah setelah ini akan ada vaksinasi covid 19 dosis keempat untuk masyarakat umum? Ternyata ada syarat yang harus dipenuhi. Diketahui vaksin covid 19 booster kedua yang resmi dimulai pada 29 Juli 2022 lalu.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memprioritaskan booster kedua untuk tenaga kesehatan. Ada sekuyar 1,9 juta tenaga kesehatan menjadi sasaran vaksin dosis keempat ini Lalu , kapan masyarakat umum bisa turut menjadi targetnya?

Juru bicara Kemenkes RI, Mohammad Syahril mengatakan, suntikan booster kedua bagi masyarakat umum akan terlaksana jika memenuhi syarat ini. Syarat apakah yang dimaksud? Agar vaksinasi covid 19 dosis keempat untuk masyarakat umum terlaksana, maka capaian booster pertama meningkat hingga lebih 50 persen.

Sementara, kelompok lain seperti usia lanjut dan komorbid, akan diatur setelah kelompok tenaga kesehatan ini. "Jadi untuk masyarakat kita tunggu dulu karena priortias kita saat ini kan vaksin booster yang pertama baru 26,8 persen," jawabnya dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kemenkes RI, Senin (1/8/2022). Ia menerangkan, adapun cakupan vaksinasi Covid 19 booster pertama harus mencapai minimal 50 persen.

Sebelumnya, pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman mengingatkan tidak Hanya tenaga kesehatan, vaksin Covid 19 dosis keempat penting untuk kelompok berisiko lainnya. Menurutnya ada dua jenis kelompok berisiko. Pertama, kelompok berisiko dari sisi pekerjaan seperti tenaga kesehatan. Kedua, kelompok berisiko tinggi karena kondisi tubuh, misalnya orang lanjut usia.

Dokter Syahril mengatakan, dosis booster diperlukan karena imunitas terhadap Covid 19 mulai menurun setelah enam (6) bulan keatas dari vaksinasi terakhir. Selain itu, varian baru juga memiliki sifat yang jauh lebih menular. "Karena itu apalagi kalau antibodinya sedikit atau berkurang, sekarang diberikan booster kedua agar antibodinya naik lagi," tutur dirut RSPI Sulianti Suroso ini.

Terpisah, Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengungkap fakta jika dari lima studi di dunia, dosis keempat vaksin Covid 19 bisa menurunkan potensi kematian. Selain itu, dosis keempat dapat menurunkan potensi keparahan yang menyebabkan masuk rumah sakit dalam melawan varian Omicron beserta turunannya. "Sehingga, bukan hanya pada tenaga kesehatan saja. Vaksin dosis keempat juga dibutuhkan bagi mereka yang berisiko tinggi ini. Terutama pada lansia dan penderita komorbid. Jangan sampai di tengah program vaksinasi, korban berjatuhan," tegasnya.

Pelaksanaan vaksinasi booster kedua Covid 19 telah resmi dimulai pada 29 Juli 2022. Lalu berapa jarak ideal untuk melakukan vaksinasi ini dari booster pertama? Dalam surat yang diterbitkan pada 28 Juli 2022 yang diteken oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu tertulis bahwa:

Pemberian vaksinasi Covid19 dosis booster ke 2 tersebut diberikan dengan interval 6 (enam) bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama. Vaksinasi Covid 19 dosis booster ke 2 bagi SDM kesehatan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan atau di pos pelayanan vaksinasi COVID 19. Adapun jenis vaksin yang digunakan untuk dosis booster ke 2 ini adalah vaksin Covid 19 yang telah mendapatkan Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat Atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan memperhatikan ketersediaan vaksin yang ada.

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menerbitkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/3615/2022 tentang Dosis Booster Ke 2 Bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan. Berikut regimen yang digunakan untuk booster kedua ini sebagai berikut: AstraZeneca Separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml, Pfizer Separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml, Moderna Dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml, Sinopharm Dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml, Sinovac Dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.

Moderna Separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml, Pfizer Separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml, AstraZeneca Dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml. Pfizer Dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml, Moderna Separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml, AstraZeneca Dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml. Moderna Separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.

Sinopharm Dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml